IMQ, Jakarta -PT Bukit Asam (Persero) Tbk segera memulai pembangunan tiga PLTU, dengan total investasi mencapai US$1,175 miliar. Dikutip dari keterbukaan informasi BEI pada Senin (20/8), tiga PLTU meliputi PLTU Kuala Tanjung bekapasitas 2x350 megawatt, PLTU Pomalaa 2x30 MW, dan PLTU Halmahera Timur 2x40 MW. PLTU Kuala Tanjung yang berlokasi di Kuala Tanjung diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$950 juta. Konsumsi batubara pembangkit ditaksir sekitar 3 juta ton per tahun dan dapat beroperasi komersial pada 2020. Sementara, PLTU Pomalaa terletak di Halmahera Timur dengan kebutuhan konsumsi batubara sekitar 300.000 ton per tahun. Nilai investasi pembangkit tersebut diperkirakan mencapai US$75 juta dengan target akuisisi pada tahun ini. PLTU Halmahera Timur berada di Halmahera Timur diproyeksikan memiliki nilai investasi sebesar US$150 juta. PLTU ini bakal mengkonsumsi batubara sebanyak 350.000 ton dan diperkirakan beroperasi komersial sekitar 2021-2022. Saat ini, perseroan memiliki tiga PLTU yang telah beroperasi komersial. Rinciannya PLTU Banjarsari berkapasitas 2x110 MW, PLTU Tanjung Enim dengan kapasitas 3x10 MW, serta PLTU Pelabuhan Tarahan 2x8 MW. Adapun, kepemilikan perseroan di tiga pembangkit tersebut masing-masing 59,75% dan 100%. Sementara, kebutuhan batubara tiga PLTU ini masing-masing 1 juta ton per tahun, 150.000 ton per tahun, dan 100.000 ton per tahun. Di samping itu, PTBA tengah mengerjakan pembangunan PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2x260 MW yang diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$1,6 miliar. Konsumsi batubaranya ditaksi sebanyak 5,4 juta ton per tahun dan beroperasi komersial 2021-2022.