Penurunan Lira Terhenti, Saatnya Rupiah Merangkak Naik

Contact Us

Contact Us
 

Plaza Asia Office Park Unit 2

Jl. Sudirman Kav. 59

Jakarta 121970

Indonesia

Phone Number
021 2557 4888

Indonesian Indices

Last update: 2023-4-28 14:22:55

Global Indices

    Last update:

    Market Summary

    Last update:

    Currencies

    Last update:
    • COMPOSITE

      6915.549

      0 (0%)

    • LQ45

      961.224

      0 (0%)

    • JII

      573.775

      0 (0%)

    • KOMPAS100

      1173.505

      0 (0%)

    Last update: 2023-4-28 14:22:55

    Penurunan Lira Terhenti, Saatnya Rupiah Merangkak Naik


    IMQ, Jakarta -Pasar saham dunia mengalami rebound, Selasa (14/8), setelah mata uang lira Turki menghentikan penurunan dan data meyakinkan dari Jerman membantu mengimbangi pelemahan terbaru dari ekonomi Tiongkok. Setelah selama tiga pekan merosot drastis, lira mulai pulih dan diperdagangkan di kisaran 6,37 terhadap dolar AS, naik hampir delapan persen dari penutupan hari sebelumnya. Penguatan lira Turki didukung oleh rencana konferensi jarak jauh di mana menteri keuangan akan berusaha meyakinkan investor yang cemas oleh pengaruh Presiden Tayyip Erdogan atas ekonomi dan perlawanannya terhadap kenaikan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Dolar AS menguat ke level tertinggi 13 bulan terhadap sejumlah mata uang utama dunia setelah para trader lebih memilih dolar sebagai mata uang safe-haven di tengah kekhawatiran tentang dampak terkait lira. Indeks MSCI untuk pasar ekuitas global menghentikan penurunan empat hari dengan naik 0,33 persen, sementara indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2,28 persen, yang merupakan kenaikan satu hari terbesarnya sejak Maret. Pasar saham Eropa stabil setelah aksi jual selama dua hari seiring kekhawatiran tentang penularan dari krisis mata uang Turki mereda. Indeks pan regional FTSEurofirst 300 ditutup naik 0,06 persen dan indeks acuan STOXX 600 ditutup mendatar. Data menunjukkan ekonomi terbesar di kawasan itu, Jerman, meningkat lebih kuat dari yang diperkirakan pada kuartal kedua, membantu sentimen di Eropa, meskipun kenaikan pasar mungkin lebih besar jika survei ekonomi Tiongkok tidak mengecewakan. Pertumbuhan investasi di Tiongkok melambat ke rekor terendah, sementara output industri dan penjualan ritel keduanya gagal memenuhi ekspektasi. Penurunan untuk mata uang negara-negara berkembang berhenti, dengan rand Afrika Selatan, rubel Rusia dan peso Meksiko, proxy untuk mata uang negara berkembang, semuanya naik. (*/Ant)