IMQ, Jakarta -Perusahaan penyewaan crane dan alat pendukung heavy lifting, PT Superkrane Mitra Utama Tbk menawarkan harga Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) di kisaran Rp900-Rp1.260 per saham. Direktur Utama Superkrane, Yafin Tandiono Tan kepada pers di Jakarta, Rabu (15/8) mengatakan dalam aksi korporasi ini perseroan menawarkan sebanyaknya 300 juta lembar saham biasa atas nama atau setara 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. "Sebagai pemimpin pasar penyewaan crane dan alat-alat pendukung heavy lifting di Indonesia, kami optimistis IPO ini akan mendukung strategi perseroan dalam rangka meningkatkan armada di Indonesia," katanya. Dana hasil IPO ini akan dialokasikan sekitar 50 persen untuk pembayaran uang muka pembelian alat berat/crane, sedangkan pelunasan sisa pembayaran untuk pembelian alat tersebut akan menggunakan pinjaman pihak ketiga baik perbankan maupun leasing, sekitar 25 persen untuk pelunasan hutang bank dan leasing. "Adapun sisanya 25 persen untuk modal kerja dalam memenuhi kebutuhan operasional," ujarnya. Menurut Yafin, perseroan saat ini banyak mengerjakan proyek infrastruktur pemerintah seperti pembangunan jalan tol, Light Rapid Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) ataupun infrastruktur lainnya. Crane menjadi alat angkat yang banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam proyek-proyek konstruksi dan pembangunan infrastruktur. "Diperkirakan untuk beberapa tahun kedepan, kebutuhan nasional akan alat berat lifting equipment khususnya crane diperkirakan akan terus bertambah,