Isu Krisis Turki Siap Redupkan Bursa Regional

Contact Us

Contact Us
 

Plaza Asia Office Park Unit 2

Jl. Sudirman Kav. 59

Jakarta 121970

Indonesia

Phone Number
021 2557 4888

Indonesian Indices

Last update: 2023-4-28 14:22:55

Global Indices

    Last update:

    Market Summary

    Last update:

    Currencies

    Last update:
    • COMPOSITE

      6915.549

      0 (0%)

    • LQ45

      961.224

      0 (0%)

    • JII

      573.775

      0 (0%)

    • KOMPAS100

      1173.505

      0 (0%)

    Last update: 2023-4-28 14:22:55

    Isu Krisis Turki Siap Redupkan Bursa Regional


    IMQ, Jakarta -Saham-saham di bursa AS turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kegelisahan global dari kejatuhan mata uang lira Turki menyebar ke Wall Street, dengan S&P 500 dan Dow Jones jatuh untuk sesi keempat berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 125,44 poin atau 0,50 persen, menjadi berakhir di 25.187,70 poin. Indeks S&P 500 turun 11,35 poin atau 0,40 persen, menjadi 2.821,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 19,40 poin atau 0,25 persen, menjadi 7.819,71 poin. Saham-saham keuangan menanggung beban ketakutan penularan Turki, dengan saham Citigroup Inc, Bank of America Corp, Wells Fargo & Co dan JPMorgan Chase & Co ditutup turun antara 0,8 persen hingga 2,2 persen. Janji oleh bank sentral Turki untuk menstabilkan kemerosotan mata uang lira gagal menenangkan kegelisahan para investor. Mata uang lira telah turun 40 persen terhadap dolar AS sejauh tahun ini. "Pasar-pasar semua tentang Turki dan kelanjutan dari masalah perdagangan di luar sana," kata Gary Bradshaw, manajer portofolio Hodges Funds di Dallas. "Pasar pastinya ingin bergerak lebih tinggi, tetapi kami memiliki beberapa kurva yang dilemparkan kepada kami di sepanjang periode tersebut, yang telah menyebabkan beberapa kemunduran dari hari ke hari," jelasnya. Tetapi saham Apple Inc mencapai titik tertinggi sepanjang masa karena perusahaan pertama dengan nilai pasar satu triliun dolar AS yang tercatat di AS itu, melanjutkan reli pasca-laba. Saham Apple berakhir naik 0,6 persen. Pada awal pekan ini, isu krisis di Turki juga telah meruntuhkan kinerja Bursa Efek Indonesia dan juga menahan laju positif rupiah. Diperkirakan tren ini masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa ini.