IMQ, Jakarta -Saham-saham di bursa AS turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena kegelisahan global dari kejatuhan mata uang lira Turki menyebar ke Wall Street, dengan S&P 500 dan Dow Jones jatuh untuk sesi keempat berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 125,44 poin atau 0,50 persen, menjadi berakhir di 25.187,70 poin. Indeks S&P 500 turun 11,35 poin atau 0,40 persen, menjadi 2.821,93 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir turun 19,40 poin atau 0,25 persen, menjadi 7.819,71 poin. Saham-saham keuangan menanggung beban ketakutan penularan Turki, dengan saham Citigroup Inc, Bank of America Corp, Wells Fargo & Co dan JPMorgan Chase & Co ditutup turun antara 0,8 persen hingga 2,2 persen. Janji oleh bank sentral Turki untuk menstabilkan kemerosotan mata uang lira gagal menenangkan kegelisahan para investor. Mata uang lira telah turun 40 persen terhadap dolar AS sejauh tahun ini. "Pasar-pasar semua tentang Turki dan kelanjutan dari masalah perdagangan di luar sana," kata Gary Bradshaw, manajer portofolio Hodges Funds di Dallas. "Pasar pastinya ingin bergerak lebih tinggi, tetapi kami memiliki beberapa kurva yang dilemparkan kepada kami di sepanjang periode tersebut, yang telah menyebabkan beberapa kemunduran dari hari ke hari," jelasnya. Tetapi saham Apple Inc mencapai titik tertinggi sepanjang masa karena perusahaan pertama dengan nilai pasar satu triliun dolar AS yang tercatat di AS itu, melanjutkan reli pasca-laba. Saham Apple berakhir naik 0,6 persen. Pada awal pekan ini, isu krisis di Turki juga telah meruntuhkan kinerja Bursa Efek Indonesia dan juga menahan laju positif rupiah. Diperkirakan tren ini masih akan berlanjut pada perdagangan Selasa ini.