IMQ, Jakarta -PT Suparma Tbk (SPMA) akan melakukan investasi pembelian mesin baru untuk menambah kapasitas produksi, karena utilitas pabrik saat ini sudah menyentuh 100%. "Di luar dugaan utilitas pabrik yang akhir tahun lalu masih 88%, namun dalam lima bulan 2018 ini sudah mendekati 100%. Hal itu disebabkan oleh permintaan yang cukup tinggi terutama untuk jenis kertas pembungkus (laminating) dan jenis kertas carrier tissue (pembalut dan popok), kami harus investasi mesin baru untuk mengatasi kapasitas penuh ini," kata Direktur Suparma, Hendro Luhur kepada pers di Jakarta, Selasa (14/8). Meskipun sudah memastikan menambah mesin baru, menurut Hendro, sejauh ini perseroan belum memutuskan jenis mesin baru, apakah untuk produksi kertas tissue atau kertas pembungkus. "Kita baru godok jenis mesin dan nilai investasinya. Kita akan putuskan ini paling lambat Desember nanti, investasi mesin baru itu sudah pasti dan harus beroperasi pada 2020," papar dia. Hendro menilai, meskipun utilitas mencapai 100%, pihaknya tetap berupaya agar hal ini tidak mengganggu target penjualan tahun ini. "Perseroan mempunyai strategi sendiri untuk mengatasi utilitas penuh itu dan hal itumerupakan rahasia perseroan agar target penjualan tahun ini tetap tercapai," ujar Hendro. Untuk periode empat bulan pada 2018, penjualan bersih mengalami pertumbuhan 14,8% terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata produk kertas sebesar 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pencapaian penjualan bersih ini setara dengan 31,4% dari target penjualan bersih perseroan sebesar Rp 2,334 miiar.