IMQ, Jakarta -PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) berencana membangun Pabrik Kelapa Sawit (PKS) baru di Kalimantan Timur (Kaltim) dengan kapasitas 60 ton per jam. "Pabrik ke-10 ini memiliki kapasitas pengolahan sawit hingga 60 ton per jam. Rencananya, pabrik ini akan kuartal empat tahun ini," kata Direktur Utama BWPT, Nicolas B. Tirtadinata kepada pers di Jakarta, Rabu (8/8). Pembangunan PKS ini, menurut Nicolas, merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan pengolahan tandan buah segar (TBS) dari kebun inti dan plasma perusahaan. "Apalagi dalam dua tahun mendatang, ada tambahan produksi TBS dari tanaman yang sudah menghasilkan milik perusahaan," papar dia. Selain membangun pabrik baru, BWPT juga berencana membangun bulking station di Kaltim. Bulking station ini disiapkan dengan kapasitas simpan sebanyak 4.000 metrik ton (mt). Guna mewujudkan pembangunan pabrik baru ini, BWPT telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 280 miliar. Harapannya pabrik tersebut bisa beroperasi komersial pada 2020. Adapun di tahun ini, perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Rajawali ini juga mengaku tengah menyelesaikan pabrik pengolahan sawit kesembilan yang dibangun di Papua. Pabrik yang terletak di kabupaten Keerom ini memiliki kapasitas produksi sebesar 45 ton per jam dan bisa ditingkatkan hingga 90 ton per jam. Pabrik ini diperkirakan bakal mulai beroperasi bulan September mendatang. Saat ini, BWPT telah memiliki delapan PKS yang berlokasi di Kalimantan dengan total kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton per tahun. Jika PKS di Papua beroperasi pada September ini, total kapasitas produksi akan bertambah menjadi 2,85 juta ton per tahun.