IMQ, Jakarta -Penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan pendapatan lini bisnis mesin konstruksi mencapai Rp 13,9 triliun, meningkat 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 11,2 triliun. "Pencapaian ini tidak lepas dari membaiknya harga komoditas. Pastinya dampak penguatan harga komoditas batubara," kata Corporate Secretary PT United Tractors Tbk, Sara Loebis kepada pers di Jakarta, Senin (6/8). Memang, lini bisnis mesin konstruksi menjadi kontributor kedua pendapatan yang mencapai 36%. Per Juni 2018, penjualan Komatsu tumbuh 37% menjadi 2.400 unit. Merek lainnya yaitu UD Truck, dengan penjualan 417 unit, naik 51% dari sebelumnya 276 unit. Namun, untuk penjualan merek Scania menurun tipis menjadi 533 unit dari sebelumnya 553 unit. Pertumbuhan kinerja bukan hanya pada penjualan unit baru alat berat, tetapi juga suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat yang meningkat 35% menjadi Rp 4,4 triliun. "Selain alat berat, konsumen juga membutuhkan support. Jadi kami menyiapkan support dari after sales dan menyediakan mekanik di lapangan," papar Sara. Berdasarkan laporan keuangan pada semester I tahun ini, penjualan bersih UNTR tercatat tumbuh 32,31% menjadi Rp 38,94 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 29,43 triliun. Dari sisi bottom line, UNTR mencatatkan laba bersih Rp 5,47 triliun, tumbuh 60,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,42 triliun.