IMQ, Jakarta -PT Pelangi Indah Canindo Tbk terus menggenjot kinerja bisnis hingga akhir tahun, meski harga bahan baku naik, perseroan masih melihat celah untuk melakukan penyesuaian harga atau price adjustment. "Penyesuaian harga tentunya otomatis. Biasanya setiap tiga bulan sekali kami laporkan lagi," kata Direktur PT Pelangi Indah Canindo Tbk, Rubianto kepada pers di Jakarta, Jumat (3/8). Perusahaan dengan kode emiten PICO telah menghadapi harga material steel plate di kisaran Rp 10.500 hingga Rp 10.700 per kilogram. Artinya level harga tersebut mengalami kenaikan sekitar 5% sampai 6% dibandingkan dengan tahun lalu. Melalui penyesuaian harga ini, menurut Rubianto, pihaknya optimistis target pertumbuhan sebesar 7% tahun ini bakal terpenuhi. "Sales kami yakin growth lebih baik daripada tahun kemarin," papar dia. Menilik laporan keuangan PT Pelangi Indah Canindo per kuartal I tahun ini, penjualan bersih tercatat naik tipis kurang dari 1% menjadi Rp 205 miliar dari pencapaian periode yang sama tahun lalu yakni Rp 203 miliar. Tapi akibat harga material melonjak, beban pokok penjualan bengkak 5,8% menjadi Rp 181 miliar. Tak ayal penjualan yang naik tipis hanya mampu menghasilkan laba kotor Rp 24 miliar di kuartal I-2018, atau turun 4% dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2017. Alhasil laba bersih ikut tertekan, turun 2% dari Rp 4,9 miliar di kuartal-I 2017, menjadi Rp 4,8 miliar di kuartal-I 2018.