IMQ, Jakarta -PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan PT Indofarma (Persero) Tbk berhasil menorehkan kinerja keuangan yang gemilang pada semester I 2018. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi Rabu (1/8), Indofarma mampu mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp253,120 juta pada periode yang berakhir Juni tahun ini, dari sebelumnya periode yang sama merugi Rp53,539 juta. Capaian ini didukung oleh kemampuan perusahaan menurunkan beban pokok penjualan sekitar 28,33% menjadi Rp264,331 miliar pada semester I 2018, dari Rp368,866 miliar yoy. Perseroan juga mampu mencetak laba usaha selama enam bulan pertama tahun ini sekitar Rp30,012 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun lalu masih merugi sebesar Rp43,086 miliar. Langkah ini dipacu oleh turunnya beban penjualan sekitar 13,87% dari Rp91,392 miliar, menjadi Rp78,715 miliar. Selain itu, kerugian lain-lain turut mengecil signifikan sekitar 96,99% atau menjadi Rp444 juta per akhir Juni tahun ini, dari Rp14,779 miliar yoy. Adapun, total aset perusahaan selama semester I 2018 mencapai Rp1,464 triliun dengan liabilitas dan ekuitas masing-masing Rp938,333 miliar dan Rp526,663 miliar. Sementara, Kimia Farma mampu meningkatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar 28,32% atau menjadi Rp121,994 miliar, dari Rp95,069 miliar pada periode serupa tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh meningkatnya penjualan bersih dalam enam bulan pertama tahun ini sekitar 28,10% menjadi Rp3,402 triliun, dari Rp2,635 triliun yoy. Selain itu, pendapatan dari kurs mata uang asing juga melonjak lebih dari tiga kali lipat atau menjadi Rp850,944 juta per akhir Juni 2018, dari Rp283,394 juta yoy. Pendapatan lainnya juga membesar sekitar 45,50% dari Rp55,542 miliar menjadi Rp80,815 miliar. Hingga periode yang berakhir Juni 2018, total aset Kimia Farma mencapai Rp7,941 triliun, dengan liabilitas dan ekuitas masing-masing Rp5,268 triliun dan Rp2,673 triliun.